Istriku gelisah
dadanya turun naik lantaran marah
2jam duduk menunggu di ruang tamu
Kemana mainnya si anak bungsu
Tanya tetangga sana sini tak ada yang tahu
Teman-teman mainnya cuma bisa angkat bahu
Uh, kepala dipenuhi sakwa sangka
Takut khawatir diculik digagahi atau bahkan dimutilasi
Derai air matapun tak kuat ia tahan
Pukul empat sore hari
Dari arah mulut gang si bungsu terlihat pulang
Tak pikir panjang istriku mengambil sapu
Menyambut anak teledor pulang
Dengan satu pukulan berharap kapok tak mengulang
"Dari mana kamu"' bentaknya sebelum gagang sapu melayang
"main fesbuk ya! Internetan ya! Apa tak pernah
dengar anak diculik gara-gara ngenet?"terusnya
"Aku disuruh bu guru bikin tugas buat besok", jawab si bungsu
cuma bisa pasrah
"Sudah makan belum?"
Si bungsu geleng kepala
"Makanya pulang dulu!", lanjut istriku marahnya mulai mereda
Gagang sapu yang telah diangkat tinggiturun perlahan-lahan bersama rasa iba menatap wajah si bungsu yang kuyu
"Sana makan dulu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar