Tuanku yang terhormat,
Seandainya Tuan Nabi Sulaiman
Yang memahami bahasaku
Mungkin Tuan akan marah dan tersinggung
Mendengar ocehanku
Sungguh aku sering mengejek Tuan
Betapa bodohnya Tuan sebagai manusia
Hanya lantaran aku
Tuan rela bersusah payah
Mencari makananku setiap hari
Memandikan aku setiap pagi
Dan mengerekku ke atas untuk brjemur
Padahal sebagai binatang
Aku tidak pernah bertema kasih
Meskipun Tuan mmanjakan aku sedemikian rupa
Ho, aku tidk pernah suka jika Tuan bersiul
Suara Tuan sangat jelek
Jauh lebih jelek dari suara burung gagak
Kadang aku sangat ketakutan mendengar siulan Tuan
Sehingga aku harus meloncat-loncat dan berteriak-teriak
Karena siulan Tuan adalah kicau burung
Yang sedang skit dan sekarat
Aku juga sering memaki-maki Tuan
Saat aku dimandikan, karena itu bukan cara mandiku
Aku sering marah-marah
ketika Tuan mencekokku dengan telor dan madu
Karena bangsaku tida k pernah melakukan itu
Itu hanya membuat nafasku sesak saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar