- Sebuah kursi berada persis di tengah panggung, disorot lampu redup tapi fokus.
- 2 atau 3 orang dalam bayangan siluet membuat tarian menyerupai gerakan tikus.
- Siluet menghilang, lampu terang, seseorang masuk penuh senyum diiringi tepuk tangan. Dia menyapa penonton dengan lambaian tangan. Lalu memperhatikan kursi yang menjadi kebanggaannya.
- Lalu duduk, namun dia merasakan sesuatu yang aneh pada pantatnya.Dia pun berdiri kembali, memperhatikan kursi dengan teliti. Setelah dirasa aman dia pun duduk kembali. Namun lagi-lagi merasakan hal yang sama seperti tadi. Kali ini dia berusaha untuk tidak bangkit. Mencoba melawan, meskipun amat tersiksa oleh sesuatu yang ada di dalam kursi itu.
- Rupanya dia tidak tahan juga, dia bangkit. Dia mulai memeriksa kursi itu. Dia mulai membolak-balik kursi mencari sesuatu. Seekor tikus (dalam bentuk imajinasi) melompak dari kursi, berputar-putar di sekitar kursi.
- Dia mulai berusaha menangkap tikus. Sangat kewalahan, tapi akhirnya tikus pun keluar pannggung, setelah dia mengusir dengan jasnya.
- Dia tersenyum lega, bisa mengusir tikus. Tetapi ketika dia duduk, tikus-tikus yang lain mulai mengganggunya. Dia pun berusaha mengusir dengan jas yang dibukanya tadi. Menggebuk tikus kesana-kemari. Kembali dia berhasil mengusir tikus-tikus tadi yang berlarian keluar panggung.
- Tetapi tak seberapa lama tikus-tikus bermunculan dari semua arah hendak menyerang dia. Dia berusaha menghindar, bahkan naik ke atas kursi. Tapi tikus terus menggasak, hingga dia minta ampun.
- Lampu meredup seperti adegan awal. Siluet kembali muncul menarikan gerakan-gerakan tikus. Semakin lama dia pun menjadi tikus, lari kesana-kemari menyerupai tikus, lalu meninggalkan panggung. Siluet pun menghilang.
- Lampu kembali fokus menyoroti kursi.
- Selesai.
Sabtu, 12 Maret 2011
Naskah Teater: Tikus di Dalam Kursi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar