Ah, juga tidak. Aku guru biasa. Tidak
bercita-cita jadi pahlawan tanpa tanda jasa. Toh aku seringkali geram
ketika TPP-ku terlampau lambat untuk kuterima. Dibayar tak tepat waktu,
seenaknya saja, bahkan seperti dibayar secara mencicil. Apakah
dibungakan dulu di bank oleh pak penguasa (?) Entah. Tolong jangan
dibandingkan dengan guru-guru honerer, aku pun merasa empatik pada
mereka. Yang kubicarakan ini adalah masalah hak, dan wajib untuk
diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar