Kamis, 25 Agustus 2011

Menjelang Hari Raya

Adalah kesunahan melimpahkan rasa suka pada hari raya. Bergembira bersama nyanyian pujian pada Tuhan Sang Pencipta. Bukan kerna lepas dari lapar dan dahaga di bulan Ramadhan. Tapi manusia difitrikan kembali ruhnya bagi yang berpuasa dengan benar dan sungguh-sungguh.

Namun adalah kita manusia Indonesia yang senantiasa berlebih-lebihan. Keperluan lebaran mengalahkan akhir-akhir bulan Ramadhan. Moll penuh sesak dibanjiri orang-orang yang gila diskon sementara langgar dan masjid semakin lama semakin kosong. Shalat terawih dan tadarus yang biasa bergema di corong-corong  tinggal  sayup-sayup kedengarannya. Bahkan azan diganti suara rekaman.

Ah, alangkah ruginya! Alangkah ruginya! kata Pak Kiai menangis sepi di malam hari diamini para malaikat yang turun menebarkan janji tentang lailatul qadar. Aku teringat puisi Sitor Situmorang, gambaran keindahan di tengah-tengah kesunyian:

MALAM LEBARAN

Bulan di atas kuburan

Tidak ada komentar:

Carilah Yang Kau Butuhkan