Selasa, 17 April 2012

Fiksi Mini: Yang Mulya Turun ke Jalan

"Waktu itu Saudara membawa tas kresek berisi duit, bukan?"
"Aduh saya lupa, Yang Mulya."
" Saudara pernah bilang bahwa Saudara kenal beberapa menteri untuk meloloskan proyek itu."
"Saya tidak ingat, Yang Mulya."
" Dan Saudara meyakinkan bahwa Pak Menteri telah mendapat bagian dari Saudara."
"Saya lupa, Yang Mulya."
"Apa benar Pak Menteri kenal Saudara."
"Saya tidak tahu."
"Apa benar, Saudara bertemu Pak Menteri di hotel?"
"Saya tidak ingat, Yang Mulya".
"Kalau jawaban Saudara hanya tidak tahu, tidak ingat, dan lupa, lalu apa yang Saudara ketahui tentang kasus ini."
"Yang saya ingat, Yang Mulya... Saya telah membayar Pak Hakim, karena saya tahu gajinya kecil."
Yang Mulya pun demo turun ke jalan karena merasa tidak di mulyakan. "Saya tidak minta disanjung sebagai Yang Mulya. Saya punya istri, punya 3 anak, butuh makan, butuh biaya sekolah mereka. Naikan gaji saya! Naikan gaji saya! Naikan gaji saya! Hukum tak akan jalan tanpa Yang Mulya".

Tidak ada komentar:

Carilah Yang Kau Butuhkan